Makhluk Hidup dan Lingkungannya
·
Hubungan Antarmakhluk Hidup
Perhatikan
Gambar 5.1. Kupu-kupu tersebut, sebenarnya, sedang mengisap sari bunga. Sari
bunga tersebut bermanfaat sebagai makanan kupu-kupu. Namun, secara tidak
sengaja,
serbuk sari dari bunga menempel di tubuh kupu-kupu. Jika kupu-kupu
hinggap di bunga lain,
serbuk sari yang berasal dari bunga sebelumnya akan
menempel pada kepala putik bunga
yang dihinggapinya. Melalui cara tersebut, pe
nyerbukan bunga dapat terjadi.
Gambar 5.1
Simbiosis
mutualisme antara kupu-kupu dan bunga.
Pada
peristiwa tersebut, kupu-kupu mendapat keuntungan, yaitu mendapat makanan.
Sementara itu, bunga mendapat keuntungan karena dapat melakukan penyerbukan.
Dengan demikian, keduanya mendapat keuntungan. Hubungan antara dua makhluk
hidup seperti itu dinamakan simbiosis.
Gambar 5.2
Jenis
parasit yang hidup dalam tubuh manusia.
·
Hubungan
antara Makhluk Hidup dan Lingkungannya
1. Hubungan
antara Hewan dan Tumbuhan
Gambar 5.3
Sapi
sedang memakan rumput.
Sapi (hewan) membutuhkan rumput
(tumbuhan) untuk makanannya. Untuk bernapas, sapi membutuhkan oksigen. Oksigen
dihasil kan oleh tumbuhan pada saat fotosintesis. Pada proses foto sintesis,
tumbuhan membutuhkan gas karbon dioksida. Karbon dioksida dihasil kan dari
pernapasan hewan, tumbuhan, dan alam.
Di samping itu, untuk kesuburannya
tumbuhan memerlukan zat-zat mineral yang berasal dari hewan dan tumbuhan.
Zat-zat mineral tersebut ada yang berasal dari penguraian kotoran sapi atau
bangkai hewan yang mati.
Dari uraian tersebut, jelas
terlihat bahwa antara hewan dan tumbuhan terdapat hubungan yang saling
membutuhkan. Hewan membutuhkan tumbuhan dan tumbuhan pun membutuhkan hewan.
2.
Hubungan
Makan dan Dimakan Antarmakhluk Hidup
Dalam
suatu lingkungan, di samping terjadi peristiwa hewan memakan tumbuhan, juga
terjadi peristiwa hewan memakan hewan lainnya. Peristiwa ini disebut hubungan
makan dan di makan. Perhatikanlah Gambar 5.4.
Gambar 5.4
Jenis-jenis
makhluk hidup yang ada di lingkungan sawah.
Di
dalam lingkungan sawah tersebut, tikus akan memakan padi dan ular akan memakan
tikus. Peristiwa makan dan dimakan ini dinamakan rantai makanan.
Tanaman
padi →
Tikus → Ular → Burung Elang
Keterangan → = dimakan
Produsen
adalah penghasil makanan bagi makhluk hidup lainnya. Hewan yang memakan
tumbuhan disebut konsumen tingkat pertama. Selanjutnya, hewan yang memakan
konsumen tingkat pertama disebut konsumen tingkat kedua.
3.
Pengaruh
Perubahan Lingkungan terhadap Makhluk hidup.
Ekosistem
akan baik jika terjadi hubungan yang seimbang antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Sebaliknya, ekosistem akan rusak jika keseimbangan antara
makhluk hidup dan lingkungan dirusak atau diganggu. Berikut uraian contoh
perubahan ekosistem di hutan dan sungai.
a)
Perubahan
Ekosistem di Hutan
Perubahan
ekosistem hutan dapat terjadi oleh beberapa sebab, misalnya kebakaran hutan dan
penebangan pohon secara liar.
Gambar
5.5
A)
Kebakaran hutan dapat mengubah ekosistem di hutan dan
B)
Penebangan hutan menyebabkan hutan gundul dan tanah gersang.
Penebangan
pohon secara liar di hutan dapat merusak ekosistem. Jika penebangan liar terus
dilakukan, akan berdampak buruk bagi kehidupan di bumi. Hewan-hewan yang hidup
di pepohonan, seperti kera dan burung, akan kehilangan tempat tinggal. Di
samping itu, ancaman kekeringan, banjir,erosi, dan longsor akan terjadi.
b)
Perubahan
Ekosistem di Sungai
Perhatikan
Gambar 5.4. Hal ini disebabkan air sungai di perkotaan sudah terkena pence
maran. Pencemaran itu dapat berasal dari sampah, limbah pabrik dan limbah
rumah tangga.
Gambar 5.4
Sampah
menyebabkan sungai kotor dan tidak dapat mengalir dangan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar